Senin, Mei 01, 2023

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 CGP Angkatan 7


Hallo Bapak dan Ibu Guru Hebat

Berikut ini adalah pemenuhan tugas koneksi antar materi Modul 3.1 CGP Angkatan 7

Kegiatan Pemantik:

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)

Bob Talbert

Menurut saya maksud dari kutipan di atas adalah menyampaikan atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada murid adalah hal yang baik, namun menyampaikan serta implementasi perilaku yang menjungjung nilai-nilai kebajikan universal adalah hal yang terbaik.

Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Berdasarkan kutipan di atas, kaitan dengan proses pembelajaran yang sedang dipelajari pada modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin adalah hal yang mendasari pengambilan keputusan harus berpihak pada anak, menjungjung nilai-nilai kebajikan universal serta bertanggung jawab.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Sejatinya apapun nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan baik prinsip berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli harus dapat memberikan dampak pada lingkungan kita. Hal tersebut agar hasil keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan, berpihak pada murid serta menjungjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dari hasil keputusan yang diambil.

Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran untuk dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid dalam pengambilan keputusan. Apaun keputusan yang diambil harus berdasarkan pada keberpihakan terhadap murid, menjungjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal serta bertanggung jawab. Selain itu, harus secara sistematis dapat menerapkan 9 (sembilan) langkah pengambilan keputusan.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Maksud dari kutipan di atas jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah dialami pada modul 3.1 adalah pengambilan keputusan tentunya pernah dilakukan oleh setiap orang, namun dengan mempelajari modul 3.1 ini memberikan petunjuk dan mengasah kemampuan pengambilan keputusan yang harus mengedepankan keberpihakan terhadap anak, menjungjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal serta bertanggung jawab. Sehingga hasil keputusan tidak berlandaskan ego atau kepentingan tertentu namun mempertimbangkan 9 langkah pengambilan keputusan, yang harus diimplementasikan secara sistematis.


Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antar Materi):

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Implementasi filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Praptap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Hal tersebut tercermin dalam Ing Ngarso Sung Tuladha artinya proses pengambilan keputusan harus dapat menberikan teladan atau contoh yang baik lagi orang lain atau lingkungan. Selanjutnya, Ing Madya Mangun Karsa artinya hasil keputusan yang diambil dapat membangkitkan semangat untuk dapat melakukan pembaruan atau inovasi serta keputusan yang diambil selalu berpihak pada mirid.  Kemudian, Tut Wuri Handayani artinya didalam proses pengambilan keputusan untuk dapat menghasilkan keputusan yang sesuai harapan dilakukan dengan melakukan bimbingan atau motivasi kepada pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertaman dalam diri sebagai seorang guru penggerak adalah berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif. Dasar nilai tersebut tentunya akan berpengaruh pada proses pengambilan suatu keputusan, yang tentunya hasil keputusan dapat memberikan dampak terhadap keberpihakan terhadap murid, menjungjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal serta dapat dipertanggung jawabkan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran menjadi bekal atau bahan refleksi terhadap hasil pengambilan keputusan yang dilakukan, terlebih saat menerapkan sembilan langkah pengambilan keputusan. Hal tersebut karena untuk dapat menghasilkan keputusan yang ideal kita harus benar-benar fokus serta menggali informasi sebanyak-sebanyaknya dari permasalahan yang dihadapi. Untuk itu penerapan kompetensi inti dalam coaching seperti kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif serta mengajukan pertanyaan berbobot sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang guru yang mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya dengan baik, tentunya memiliki kesadaran diri untuk mengenali diri secara akurat mengenai emosi, pikiran dan nilai atau value diri. Selain itu mampu untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku di berbagai situasi, mampu untuk dapat berempati dengan orang lain dan mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang, mampu membangun dan memelihara suatu hubungan yang sehat antara individu dan kelompok, serta mampu membuat pilihan konstruktif yang benar dan cara bertindak sesuai etis norma sosial dan keselamatan. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika, dimana seseorang harus memilih antara 2 opsi yang kedua-duanya secara moral benar, tetapi saling bertentangan. Dengan kematangan aspek sosial emosional, seorang guru tentunya dapat mengambil keputusan terkait masalah dilema etika tersebut dengan tenang dan sistematis.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika harus didasari dengan nilai-nilai yang diyakini sebagai seorang pendidik. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai kebajikan universal. Untuk itu terkait masalah moral atau etika harus dianalisis menggunakan paradigma, prinsip serta langkah-langkah pengambilan keputusan dengan didasari nilai-nilai universal tersebut agar keputusan yang diambil dapat berpihak terhadap murid dan dapat dipertanggung jawabkan.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal ini tentunya karena hasil keputusan yang diambil dapat merangkul berbagai pihak yang terlibat, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Selain itu, keputusan yang diambil secara tepat dapat menyelesaikan suatu persoalan bukan memunculkan persoalan atau masalah yang baru.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan di lingkungan saya untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah bagaimana keputusan yang diambil dapat berfokus kepada kepentingan murid, menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menimbulkan atau memunculkan masalah atau persoalan baru. Untuk itu kaitan dengan perubahan paradigma pengambilan keputusan  menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip serta 9 langkah-langkah pengambilan keputusan perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Setiap pengambilan keputusan yang diambil harus berpihak pada murid. Di dalam proses pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran untuk keberpihakan terhadap murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi.  Hal tersebut dikarenakan pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid, yang tentunya dapat menciptakan pengajaran yang memerdekakan murid-murid serta menggali potensi murid yang berbeda-beda.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan harus benar-benar mempertimbangkan berbagai aspek  karena  hasil keputusan yang diambil dimungkinkan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam pengambilan keputusan, sehingga hasil keputusan dapat dilakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.

10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir  yang dapat ditarik dari pembelajaran modul materi 3.1 ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah dalam pengambilan keputusan haruslah dijiwai filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka. Pengambilan keputusan juga harus berpegang teguh pada nilai guru penggerak salah satunya berpihak pada murid dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk masa depan murid. Dalam proses pembelajaran, pengambilan keputusan harus dapat memerdekakan murid untuk dapat menggali potensi murid. Selain itu, seorang pemimpin pembelajaran haruslah memiliki kompetensi sosial dan emosional agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri, mampu mengelola emosi, serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Disaat dihadapkan dalam suatu permasalahan harus benar-benar fokus dan menggali informasi sebanyak-banyaknya agar dapat mengambil keputusan dengan tepat.

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema etika merupakan suatu situasi ketika seseorang harus memilih antara 2 opsi dimana kedua-duanya secara moral benar, tetapi saling bertentangan. Sedangkan, bujukan moral merupakan situasi ketika seseorang harus memilih dan membuat keputusan antara benar dan salah. Adapun 4 paradigma pengambilan keputusan yaitu individu lawan masyarakat, kebenaran lawan kesetiaan, keadilan lawan belas kasihan, dan jangka pendek lawan jangka panjang. Selain itu ada 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, serta berpikir berbasis rasa peduli. Adapun 9 langkah pengambilan keputusan adalah mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan dalam suatu permasalahan; siapa yang terlibat dalam situasi tersebut; apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut; melakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut; jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut; prinsip mana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut; adakah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya (Investigasi Opsi Trilemma); apa keputusan yang dambil; serta mencoba meninjau kembali keputusan yang diambil dan refleksikan. Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan adalah dalam pengambilan keputusan ada aspek-aspek yang harus diperhatikan seperti paradigma, prinsip dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang kesemuanya harus diputuskan secara sistematis dan tepat. Selain itu, ada keterkaitan yang saling mendukung antar modul 3.1 ini dengan modul-modul lain yang telah dipelajari sebelumnya.

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, perbedaannya adalah sebelum mempelajari modul ini, keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin terjadi. Namun, saat mempelajari modul ini ternyata dalam pengambilan keputusan dalam situasi moral dilema ada aspek-aspek yang harus diperhatikan seperti paradigma, prinsip dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang kesemuanya harus diputuskan secara sistematis dan tepat.

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak mempelajari konsep modul ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan terkait pengambilan keputusan yang harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti paradigma, prinsip dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang kesemuanya harus diputuskan secara sistematis dan tepat. Selain itu, berdampak pada implementasi pengambilan keputusan yang harus berlandaskan keberpihakan terhadap murid, menjungjung nilai-nilai kebajikan unniversal serta dapat dipertanggungjawabkan.

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Mempelajari modul ini bagi saya baik sebagai seorang individu maupun sebagai seorang pemimpin sangat penting. Hal tersebut karena, dalam pengambilan keputusan baik yang dilakukan secara individu ataupun pemimpin membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan serta berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan universal.


Salam dan Bahagia


3 komentar:

  1. Artikel yang sangat menarik, menambah pemahaman yang luas tentang konsep-konsep dilema etika dan bujukan moral, paradigma pengambilan keputusan dan 3 prinsip pengambilan keputusan sebagai pemimpin.

    Dilema etika adalah situasi di mana seseorang dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang melibatkan pertimbangan moral yang saling bertentangan.
    Bujukan moral adalah tindakan persuasif yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang dianggap benar.
    4 paradigma pengambilan keputusan:

    Paradigma rasional: Pengambilan keputusan didasarkan pada penilaian rasional dan pemilihan pilihan terbaik berdasarkan informasi yang tersedia.
    Paradigma pengambilan keputusan politis: Keputusan dipengaruhi oleh kekuatan politik dan interaksi antara pemangku kepentingan.
    Paradigma pengambilan keputusan berbasis ahli: Keputusan diambil dengan mengandalkan penilaian dan pengalaman para ahli di bidang yang relevan.
    Paradigma pengambilan keputusan etis: Keputusan diambil dengan mempertimbangkan implikasi etis dari tindakan yang akan diambil.
    3 prinsip pengambilan keputusan:

    Prinsip efisiensi: Memilih alternatif yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
    Prinsip keadilan: Mempertimbangkan keadilan dalam memutuskan pilihan yang mempengaruhi orang lain atau kelompok.
    Prinsip etika: Memilih tindakan yang konsisten dengan prinsip-prinsip moral yang dianggap benar.
    9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan:

    Mengidentifikasi masalah atau tujuan yang harus dicapai.
    Mengumpulkan informasi yang relevan.
    Membuat alternatif keputusan yang memungkinkan.
    Mengevaluasi dan membandingkan alternatif berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
    Memilih alternatif terbaik yang sesuai dengan prinsip dan tujuan.
    Melaksanakan keputusan yang dipilih.
    Mengawasi dan mengevaluasi hasil dari keputusan yang diambil.
    Mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
    Mempelajari dan mengambil pelajaran dari pengalaman untuk keputusan masa depan.

    Materi kepemimpinan di atas sangat dibutuhkan oleh setiap pemimpin masa depan sebagai agen perubahan.

    Selamat Pak Aldi.
    Semoga sukses terus.

    BalasHapus
  2. Artikel yang sangat bermanfaat sekali, khususnya untuk saya yang sebentar lagi akan mulai pendidikan guru penggerak. Artikel ini memaparkan dengan jelas bagaimana sebuah keputusan tersebut diambil sebagai pemimpin. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan dan paparan materi lainnya yang dapat menambah pengetahuan saya tentang materi modul 3.1 pada pendidikan guru penggerak.
    Terimakasih banyak pak atas paparan artikel nya.
    Semoga dilancarkan proses pendidikan dan sukses selalu.

    BalasHapus
  3. Artikel dari Pak Aldi sangat bagus, menambah wawasan akan nilai-nilai kepimpinan. Sukses Pak ALdi

    BalasHapus